Kamis, 01 Februari 2018

Bukit Wairinding, Permadani Surga Di Tanah Sumba






Tanah Sumba memang dianugerahi pesona alam yang berbeda dengan keindahan lainnya di Indonesia. Kondisi tofografi alamnya yang didominasi oleh rangkaian pegunungan dan perbukitan kapur, menjadikan alam di Sumba Timur yang unik dan eksotik ini berbeda dengan kabupaten lainnya di NTT. Bukit yang mulai ramai dikunjungi para pelancong sejak menjadi salah satu lokasi syuting film yang disutradarai oleh Mira Lesmana dalam film Pendekar Tongkat Emas ini, memang memiliki lanskap perbukitan yang sangat indah. Mengunjungi tanah Sumba Timur Anda akan merasa menemukan sekeping surga yang terhampar diantara perbukitan. Wairinding yang membuat merinding! Terletak di Desa Pambota Jara, Kecamatan Pandawai atau sekitar 30 menit perjalanan dari pusat kota Sumba Timur, bukit ini terlihat menakjubkan dengan vegetasi padang rumputnya yang luas.

Lanskap Bukit Wairinding yang begitu elok dan sangat mempesona, membuat mata para pengunjung seperti tak ingin berkedip dibuatnya. Hamparan padang savana yang terhampar luas itu akan berwarna kuning saat musim kemarau dan sebaliknya berwarna hijau pada musim penghujan. Mengunjungi Bukit Wairinding di kedua musim tersebut pastinya akan memberikan kesan yang berbeda. Jika pengunjung datang di musim kemarau, yakni antara Bulan Juli hingga Bulan Oktober maka suasana alam di sana akan terasa seperti berada di Afrika, lengkap dengan padang savananya yang eksotik. Lain halnya jika pengunjung datang di musim penghujan, suasana layaknya di perbukitan New Zealand akan Anda rasakan setibanya di bukit ini. Bukit Wairinding merupakan tempat yang tepat bagi para pengunjung yang ingin menikmati kesunyian, keheningan dan keindahan yang masih sangat alami.

Selain lanskap perbukitannya yang eksotis, keindahan bukit ini pun terasa lengkap dengan adanya sekumpulan anak-anak lokal di Wairinding yang hampir setiap harinya terlihat bermain di sekitar area perbukitan. Mereka pun akan senantiasa menemani setiap pengunjung yang datang ke bukit ini dengan antusiasnya. Tentunya hal tersebut mereka lakukan dengan tulus tanpa mengharapkan sedikitpun imbalan dari para pengunjung. Senyuman di wajah mereka yang sangat khas akan meninggalkan kesan mendalam di benak para pengunjung, dan pastinya akan sulit terlupakan.

Akses Menuju Lokasi Wisata
Terletak sekitar 25 km dari pusat Kota Waingapu, bagi para pengunjung yang hendak mengunjungi bukit indah ini dapat menggunakan jasa travel, bis umum atau apabila ingin lebih fleksibel dapat menyewa kendaraan bermotor di Waingapu. Untuk tarif sewa mobil berkisar antara 500.000-600.000 sudah sepaket dengan drivernya, sedangkan untuk penyewaan motor harga sewanya sekitar 100.000 rupiah per harinya.

Kondisi jalan menuju lokasi Wairinding sangatlah bagus, sudah beraspal halus meskipun jalannya berkelok-kelok. Anda akan melewati jalan trans Sumba Waingapu-Waikabubak yang dikenal dengan “Letter S” karena topografinya yang berkelok-kelok. Kurang lebih sekitar 30-45 menit lamanya berkendara, Anda akan sampai ke lokasi. Yang menjadi patokan lokasinya adalah sebuah warung kecil yang berada di kanan jalan. Sesampainya di sana, pengunjung dapat memarkirkan kendaraannya di lahan parkir yang tersedia di sekitar warung yang sekaligus menjadi tempat tinggal masyarakat setempat. Dari situ, pengunjung masih harus berjalan kaki mendaki bukit yang berada di belakang warung kurang lebih 500 m.

Harga Tiket Masuk (HTM)
Tidak ada pungutan tiket masuk resmi di Wairinding, namun setiap tamu yang datang disarankan untuk mengisi buku tamu dan memberikan uang seikhlasnya saja untuk kesejahteraan para masyarakat setempat.

Fasilitas di Sekitar Lokasi
Tak ada fasilitas penunjang apapun di sekitar lokasi. Hanya terdapat sebuah warung kecil di pinggiran saja namun itu pun tidak lengkap. Disarankan bagi pengunjung yang hendak berkunjung ke sini untuk membawa bekal makanan terutama minuman sebelumnya karena cuaca di Sumba Timur yang sangat terik di siang hari.

Kamis, 25 Januari 2018

Candi Prambanan "Candi Roro Jongrang" Tentang Cinta Yang Melegenda


 

Cinta bertepuk sebelah tangan. Kalimat tersebut konon menjadi asal mula Candi Prambanan yang dibangun pada abad ke-10, pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Belitung. Seorang pemuda bernama Bandung Bondowoso jatuh cinta kepada puteri cantik bernama Roro Jonggrang. Namun Roro Jonggrang enggan menerima pinangan dari Bondowoso. Jonggrang pun memberikan tantangan kepada Bondowoso untuk membuatkan 1000 arca dalam waktu satu malam sebagai cara menolak Bondowoso karena ia yakin pemuda tersebut tak akan mampu memenuhi persyaratan tersebut.
Namun, di luar nalar Jonggrang Bondowoso hampir menyelesaikan tantangan yang diberikan Jonggrang. Sadar akan hal tersebut, Jonggrang meminta penduduk desa menumbuk padi dan membuat penerangan agar suasana tampak seperti pagi supaya Bondowoso gagal memenuhi permintaannya. Ayam berkokok ketika Bondowoso baru mengerjakan arca ke-999. Saat ia tahu kecurangan Jonggrang, ia pun mengutuknya untuk menjadi arca yang ke-1000.
Selain terkenal dengan legenda Roro Jonggrang, Candi Prambanan yang diakui UNESCO sebagai salah satu warisan dunia memiliki daya pikat lain bagi para wisatawan. Candi ini terdiri dari tiga candi Trimurti agama Hindu, yaitu Candi Siwa dengan candi pendamping bernama Nandini, Candi Brahma dengan candi pendamping Angsa, dan Candi Wisnu dengan Garuda sebagai candi pendamping. Tak hanya itu, masih ada beberapa candi lainnya seperti 2 candi apit dan 4 candi sudut. Halaman kedua dari kompleks ini terdiri dari 224 candi.
Saat kamu memasuki Candi Siwa yang merupakan bangunan tertinggi, ada 4 ruangan yang berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan lainnya berisi Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang kerap dianggap sebagai arca Roro Jonggrang. Melangkah ke Candi Wisnu, kamu hanya akan menemui satu ruangan arca Wisnu, begitu pula halnya dengan Candi Brahma yang hanya memiliki satu ruangan berisi arca Brahma.
Pemandangan di kawasan Candi Prambanan sangat mempesona. Kamu bisa melihat betapa indah dan agungnya relief peninggalan jaman dahulu. Salah satu relief yang terkenal tentu saja kisah cinta Rama dan Dewi Shinta. Keberadaan relief inilah yang mendasari dilangsungkannya pertunjukan Sendratari Ramayana di tempat ini. Selain itu ada juga relief pohon atau Kalpataru yang menurut orang Hindu sebagai pohon kehidupan. Kalpataru tersebut digambarkan tengah mengapit singa.
Panorama Candi Prambanan juga bisa kamu nikmati pada sore hari. Memasuki senja, pemandangan candi yang menjulang lengkap dengan langit kemerahan bisa kamu lihat. Pada saat dipentaskan sendratari, bangunan candi akan disorot lampu warna-warni nan indah. Selain kompleks candi, kamu juga bisa belajar sejarah melalui Museum Arkeologi dan Audio Visual yang masih berada di kompleks Candi Prambanan. Kereta kelinci juga siap membawa kamu berkeliling Prambanan.
  • Sendratari Ramayana Prambanan
    Setiap hari Selasa, Kamis, dan Jumat, akan dilangsungkan pagelaran Sendratari Ramayana di kompleks Candi Prambanan. Pertunjukan ini memadukan seni tari, drama, dan musik jawa. Meski tanpa ada dialog antara pemainnya, kamu tetap bisa mengikuti jalan cerita Ramayana. Pagelaran kolosal nan indah ini dimulai pada pukul 19.30 – 21.30 WIB. Pada musim kemarau pertunjukan akan dilangsungkan di open theater, namun pada musim penghujan pertunjukan dilaksanakan di Gedung Trimurti. Tiket untuk menyaksikan Sendratari Ramayana berbeda dengan tiket masuk Candi Prambanan. Pastikan pertunjukan yang sudah berlangsung selama puluhan tahun ini masuk dalam daftar kunjunganmu ke Yogyakarta.
  • Lokasi dan Akses Candi Prambanan

    Candi Prambanan terletak di Desa Prambanan yang mencakup dua wilayah yaitu Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Lokasinya yang berada tepat di tepi jalan raya Jogja –Solo menjadikan Candi Hindu tercantik ini mudah diakses dari manapun. Dari arah kota Jogja kamu bisa naik bus transjogja jalur 1A dan 2A kemudian turun di halte Prambanan dan dilanjutkan dengan jalan kaki atau naik becak. Sedangkan jika datang dari arah timur (Solo atau Klaten) kamu bisa naik bus arah Yogyakarta dan turun di Terminal Prambanan. 
  • Tiket Masuk Candi Prambanan

    • Wisatawan Domestik Dewasa: Rp 30.000
    • Wisatawan Domestik Anak: Rp 12.500
    • Warga negara asing: USD $18  
    • Untuk reservasi tiket dan informasi lainnya bisa menghubungi nomor (0274) 459640
  • Jam Buka Candi Prambanan 

    Candi Prambanan buka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB – 17.00 WIB
     

     


Rabu, 24 Januari 2018

SIKUNIR SUNRISE DIENG





Terletak di Desa Sembungan, di ketinggian 2.350 meter di atas permukaan laut, Bukit Sikunir
tak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan yang ingin melihat Panorama Terbitnya matahari berlatar belakang jernihnya langit pegunungan Dieng dan Gunung Sindoro.

Telor Ceplok Raksasa di Desa Tertinggi di Pulau Jawa.

Kenapa bukit Sikunir menjadi salah satu obyek wisata yang wajib anda kunjungi di Dieng Plateau? salah satunya adalah karena penampakan sunrise dari bukit sikunir ini merupakan salah satu spot terbaik di dunia untuk melihat matahari terbit. Selain itu, Bukit sikunir yang relatif mudah didaki adalah alternatif yang tepat bagi mereka yang ingin melihat penampakan sunrise dari puncak tanpa harus mengeluarkan terlalu banyak tenaga dan waktu untuk mendaki gunung-gunung tinggi.

Jika anda menginap di Homestay dekat Dieng Plateau, untuk mencapai bukit sikunir ini ada harus berkendara sekitar 15- 20 menit. Kendaraan bisa diparkir di areal Telaga Cebong - Desa Sembungan yang merupakan titik awal pendakian ke sikunir, anda akan dikenakan biaya retribusi sebesar Rp. 5000.-

Bagi yang belum pernah naik bukit Sikunir sebelumnya, ada baiknya saat pendakian ditemani oleh Guide lokal mengingat jalur pendakian yang terjal dengan jurang pada sisinya. Dan yang tidak boleh dilupakan adalah baju hangat serta lampu senter atau alat penerangan lain untuk menerangi jalan saat mendaki.

Waktu Terbaik Mengunjungi Bukit Sikunir Dieng

Waktu terbaik untuk mengunjungi bukit Sikunir sebenarnya bisa kapan saja, Karena hampir setiap saat Sikunir punya kejutan pemandangan indah yang berbeda-beda tiap waktunya. Yang pasti jika anda ingin melihat Sunrise di Bukit Sikunir yang biasa dijuluki Golden Sunrise Sikunir tanpa terhalang kabut atau cuaca buruk cobalah datang pada musim kemarau antara bulan juli hingga oktober. pada bulan tersebut langit cenderung cerah tanpa mendung dan kabut.

Namun sekali lagi, sikunir selalu punya kejutan. kadang justru saat awan tebal menyelimuti lanskap Dieng Pemandangan Sikunir justru tampak sangat menakjubkan ketika Cahaya keemasan matahari terbit mengintip dan menyemburat bergradasi dengan putih awan seperti kapas.